Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2010

Ridho(Kerelaan)

Ikhwan sekalian yang dimuliakan oleh Allah, kali ini kita akan membahas tentang Ridho atau secara bahasa adalah rela. Akan tetapi menurut istilah adalah kerelaan kita terhadap apa yang Allah kehendaki. Apa saja yang Allah kehendaki ? Kerelaan yang allah kehendaki terhadap kita. Banyak sekali yang tidak diketahui di alam sana(alam ghoib) oleh kita. Dan qodho dan Qodar yang allah telah tulis dalam lauh mauhfudz ada yang bisa kita ubah dan ada yang tidak kita ubah dan ini yang kita sebut dengan takdir. Dan disini Allah menguji kerelaan kita sebagai hambanya setelah kita bersyahadat, apakah kita loyal kepada-Nya ? Boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal sesuatu itu amat baik bagimu. Boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu. Allah maha mengetahui, sedang kamu tidak(2:216) . Apapun yang allah perbuat kepada kita baik itu buruk menurut kita atau itu baik menurut kita, maka kita harus ridho terhadap apa yang allah perbuat, jadikan itu adalah sebuah hikma

Tahapan Interaksi Dengan Syahadatain (مراحل التفاعل بالشهادتين)

Dalam kehidupan para sahabat ketika islam baru menyebar di Makkah dan ketika itu penyiksaan sangat pedih dari orang-orang musyrik berbagai cara yang dilakukan kaum musyrik kepada orang-orang muslim adalah untuk mengembalikan kepada ajaran nenek moyang mereka. Akan tetapi, para sahabat tidak mau atau bahkan enggan untuk kembali kepada ajaran nenek moyang mereka. Apa alasan kenapa mereka tidak mau kembali kepada agama nenek moyang mereka ? Alasannya cukup singkap : CINTA. Dalam sebuah ayat al-quran dikisahkan bagaimana mereka ini begitu cintanya kepada islam ini.“ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.. ” Inilah yang melandasi mereka kenapa mereka enggan melepaskan agama islam ini. Begitu syahadat terucap, maka cinta kepada islam ini secara tidak langsung akan menghadirkan cinta yang tulus yang didasarkan kepada penget

Tingkatan Dakwah Rasulullah (مراحل الدعوة رسول الله)

Islam yang di bawa oleh rasulullah tidak serta merta langsung mendunia. Akan tetapi secara perlahan dan ada tahapan-tahapan tersebut. Islam sebagai rahmatan lil alamin hadir di dunia ini datang dan diberitakan pertama kali untuk satu orang dan dari satu orang tersebut nanti akan mendunia. Tahapan-tahapan dakwah yang dibawa oleh rasulullah mempunyai dua fase yaitu adalah fase makkah dan fase madinah. Dan dari kedua fase tersebut hanya di kelompokkan menjadi tiga tingkatan. Syiar. Islam datang dan dibawa oleh rasulullah tidak langsung menuju ke kancah politik, walaupun sebenarnya saat rasulullah belum diangkat menjadi nabi beliau sudah menjadi orang politik. Dan ini dibuktikan beliau sebagai orang yang mendamaikan kabilah dalam hilful fudhul. Tapi, ketika islam datang yang pertama kali adalah syiar. Dan syiar ini terbagi dua fase. Ketika fase di makkah, syiar yang dikumandangkan adalah tentang aqidah, tentang tauhidullah dan seluruh masalah yang itu menyangkut mengesakan Allah, ma

Gaza Tidak Membutuhkan Aku..

Ini tulisan dari mbak Santi Soekanto, wartawati senior, istri mas Dzikrullah. Wisnu Ramudya (wartawan juga) yang keduanya ikut dalam rombongan kapal Mavi Marvara. Tulisan ini dibuat hari Sabtu, 29 Mei 2010. Isinya sangat menggugah. Semoga bermanfaat! GAZA TIDAK MEMBUTUHKANMU ! Di atas M/S Mavi Marmara, di Laut Tengah, 180 mil dari Pantai Gaza. Sudah lebih dari 24 jam berlalu sejak kapal ini berhenti bergerak karena sejumlah alasan, terutama menanti datangnya sebuah lagi kapal dari Irlandia dan datangnya sejumlah anggota parlemen beberapa negara Eropa yang akan ikut dalam kafilah Freedom Flotilla menuju Gaza. Kami masih menanti, masih tidak pasti, sementara berita berbagai ancaman Israel berseliweran. Ada banyak cara untuk melewatkan waktu – banyak di antara kami yang membaca Al-Quran, berzikir atau membaca. Ada yang sibuk mengadakan halaqah. Beyza Akturk dari Turki mengadakan kelas kursus bahasa Arab untuk peserta Muslimah Turki. Senan Mohammed dari

“Buat apa kita capek-capek Do’a . . . !!”

“ Buat apa kita berdoa, itu tidak mendatangkan manfaat untukku...Mana sampai sekarang tidak ada buktinya kalau Allah mengabulkan setiap doaku... Malah, Dia mengacaukan semua acara yang mengasyikkan...” Jawab si A enteng yang masih duduk di bangku kuliah. Fenomena diatas menggambarkan para pemuda sekarang, yang tiada lain adalah kita sendiri, teman. Pemuda yang di gembor-gemborkan sebagai IRON STOCK ternyata dalam hal ini lebih gampang menyerah dari rahmat Allah. Seolah mereka tidak mempercayai bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa mereka. Tetapi, mereka sudah terlanjur su’udzan kepada yang telah Menciptakannya. Dan itu tidak dapat kita pungkiri lagi, mengapa banyak orang atau kita jarang melakukan seperti berdoa atau berobadah lainnya. Seolah itu adalah penghambat kegiatan kita yang lainnya. Kita memang tidak pernah memahami esensi dari setiap ibadah atau doa yang telah Allah karena dalam sekolah kita hanya diajarkan syarat, ataupu rukun di setiap ibadah mahdhoh atau ibadah sunnah