Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2010

Membumikan Al-Quran

Istilah ‘membumikan al-quran’ ini pernah dipakai oleh Quraish Shihab dalam sebuah bukunya. Buku seorang pemikir besar tentunya sangat memiliki kredibilitas yang besar juga. Sehingga, ‘membumikan al-quran’ ini sangat mungkin digemari oleh beberapa kalangan. Sebenarnya, saya tidak ingin mengkritisi dari buku itu. Dan juga bukan untuk menjiplak. Hanya saja, judulnya yang membuat saya berpikir untuk menuliskannya kembali. ‘Membumikan Al-Quran’ sebenarnya adalah bagaimana mentransformasikan nilai-nilai al-quran ini di dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita sebagai keluarga, bagaimana memposisikan al-quran ini di tengah-tengah komunitas sosial yang terkecil sebagaimana al-quran telah mengajarkan kepada kita untuk berbakti kepada orang tua, bagaimana kita menyayangi adik-adik kita. Sehingga bisa tercipta suatu tatanan yang dimana bisa disebut dengan Keluarga Qur’ani . Kalau kita memposisikan al-quran di dalam masyarakat adalah sebagaimana nantinya, al-quran ini menjadi suatu dasar da

Jamaah, Kekuatan Islam sesungguhnya

Sebelum saya memulai tulisan ini, saya akan mencoba untuk memberikan satu ayat yang mudah-mudahan member kita inspirasi. " إنّ الله يحب الذين يقاتلون في سبيله صفاً كأنهم بنيانٌ مرصوصٌ " “ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam BARISAN YANG TERATUR seakan-akan mereka seperti SUATU BANGUNAN YANG KOKOH.” Ayat di atas sepertinya sudah sering didengar bagi yang suka membacanya. Dan sangat aneh bagi yang sangat jarang membacanya. Tapi, itu hanya sekedar pembukaan untuk memulai apa yang ingin saya sampaikan. Semoga apa yang saya tuliskan ini menjadi ajakan bagi semua ummat umumnya dan khususnya bagi orang islam sendiri. Saat ini, hampir semua bangsa mengalami perpecahan dalam bangsanya. Tidak lain adalah bangsa Indonesia. Ideologi nasionalisme ternyata tidak mampu mewadahi yang namanya persatuan. Nasionalisme hanya menjadi ajang legitimasi oleh orang-orang yang berkepentingan saja. Wadah yang pernah disukseskan oleh dua negara besar yaitu Pranc

Membangun Arsitek Peradaban (Refleksi Kemerdekaan Indonesia ke-65)

Saya akan memulai awal tulisan ini dengan satu perkataan bijak dari Quran Surat Fushilat ayat 33 : "و من احسن قولاً ممن دعا الى الله و عملا صا لحا وقال : اننى من المسلمين " Yang artinya : “ Dan sebaik-baik perkataan adalah perkataan yang mengajak kepada Allah dan amalan yang shalih dan berkata : bahwa sesungguhnya saya termasuk orang yang muslim. “ Saya berharap, ini menjadi suatu tulisan yang nantinya menjadi perkataan yang mengajak kepada Allah. Sebentar lagi sejarah indonesia akan kembali terulang. Kemerdekaan Indonesia atas segala penjajahan. Pada tanggal 17 agustus nanti, kita akan menyaksikan gegap gempita dari rakyat indonesia. Nanti juga akan kita saksikan di seluruh nusantara ini akan banyak perlombaan untuk menyemarakan kemerdekaan ini. Tapi, apakah kemerdekaan ini harus diwarnai dengan banyaknya perlombaan, apakah kemerdekaan ini harus diwarnai dengan senang-senang. Yang menjadi istimewa dalam perayaan kemerdekaan ini adalah bertepatan dengan puasa. Sehingga k

Peran Intelektual Profetik dalam Menegarakan Islam

Temen-temen mungkin belum mengenal terlalu dalam apa yang dimaksud dengan intelektual profetik itu. Sebenarnya, intelektual profetik dengan para intelektual yang lainnya itu hampir sama. Hanya bedanya terdapat pada landasan mereka. Ketika para intelektual berfikir, mereka hanya berlandaskan kebebasan akal, tanpa melihat bahwa kedudukan mereka adalah sebagai manusia, sehingga mereka menuhankan akal mereka. Beda dengan intelektual profetik, mereka tetap memerdekakan akal mereka, tapi kemerdekaan akal mereka ada batasannya, yaitu adalah al-Quran dan as-Sunnah. Jadi, sebebas-bebasnya mereka berfikir, tetap ada koridor untuk berfikir. Ini bukan berarti membatasi mereka untuk berfikir. Dalam Ali-Imron ayat 190-191 : "sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal(Ulul Albab). yaitu orang-orang yang mengingat allah sambilberdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentan

Antara Pancasila dan Islam

Banyak orang yang mempergunjingkan bahwa Pancasila adalah ideologi yang membuat indonesia ini hancur. Mereka mengatakan bahwa pancasila adalah bukan hukum islam dan harus diberantas. Pancasila merupakan ideologi orang-orang yang membenci islam. Mereka mencoba meruntuhkan ideologi ini, yang sebenarnya sudah mulai angker ketika jamannya orde baru yang dipimpin oleh rezim yang berkuasa selama 32 tahun. Rezim ini benar-benar menanamkan ideologi pancasila sebagai satu-satunya asas tunggal. Lantas, kalau misalkan kita ingin mencoba menghancurkan pancasila dan mengubahnya dengan ideologi yang berlandaskan Al-Quran dan As-sunnah, apakah pancasila itu butir-butirnya tidak berlandaskan islam ? Sekarang, kalau memang mencoba menerapkan al-Quran dan as-Sunnah sebagai ideologi negara, akankah banyak orang menaatinya ? iya kalau seperti rezimnya soeharto, kalau mereka yang berkuasa adalah orang yang paham agama islam dan kemudian menerapkan ideologi al-Quran dan as-Sunnah ini layaknya soeharto memim

Muslim substansi dan Muslim simbolik

Membicarakan masalah islam substansi dan masalah islam simbolik, alangkah lebih baiknya kita berbicara masalah definisi dari keduanya. Apa itu substansi dan apa itu simbolik. Baiklah, akan saya jelaskan makna dari simbolik itu sendiri. Simbolik artinya adalah dari akar kata SIMBOL, kemudian mendapatkan imbuhan -ik yang artinya adalah hanyalah sekedar simbol/tanda saja tidak lebih. Sedangkan makna dari substansi itu sendiri adalah esensi, atau inti dari suatu kata itu sendiri. Secara agama memang tidak beda, karena memang sama-sama islam. Sebenarnya masalah ini memang seharusnya sudah tidak lagi di-blow up lagi, karena seharusnya orang-orang muslim itu sudah memahami apa makna dari islam itu sendiri. Dan seharusnya lagi, orang-orang muslim itu sekarang sudah memikirkan masalah yang lebih urgen lagi. Tapi, kenapa masalah ini di naikkan lagi ? Satu pertanyaan yang lumayan bagus, karena sekarang ini ternyata pemahaman orang-orang muslim itu sendiri kurang menyeluruh. Padahal dikatakan bahw