Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2010

Membina Generasi Intelegensia (Refleksi Hari Guru se-Indonesia)

Hari ini telah terjadi suatu hari yang sangat berarti bagi sebagian orang yang berprofesi sebagai guru, ataupun manusia yang mendidik manusia yang lainnya entah itu ustadz, kyai, dosen ataupun yang sejenisnya. Guru, atau sering kita kenal dengan ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ adalah salah satu tonggak bangkitnya peradaban bangsa. Kita bisa melihat sejarah Jepang yang setelah mengalami kekalahan pada perang dunia II dengan ditandainya bom Hiroshima dan Nagasaki. Apa yang dilakukan oleh kaisar Jepang saat itu ? Ya, kaisar Jepang menyuruh untuk mengumpulkan guru-guru yang masih hidup untuk kemudian diberi segala fasilitas yang ada untuk membangkitkan semangat belajar dan gairah untuk hidup. Dalam cerita yang ditulis oleh novelis ‘Sang Pemimpi’ Andrea Hirata juga menggambarkan bagaimana pemikiran sang guru yang kemudian ditransformasikan kepada muridnya dalam bentuk yang konkret. Mimpi yang dibuat oleh guru, diwujudkan oleh muridnya. Cita-cita yang diimpikan Arai mungkin tak akan terwujud ka

Konsep Islam Tentang Perubahan Sosial

Makna Perubahan Sosial Perubahan Sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, komunitas, atau organisasi, ia dapat menyangkut pola “nilai dan norma” atau “struktur sosial”. Wilbert Moore berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan perubahan sosial adalah “perubahan penting dari struktur sosial”, sedangkan yang dimaksudkan dengan struktur sosial adalah “pola-pola perilaku dan interaksi sosial”. Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya saja adanya organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis, terjadi perubahan-perubahan antara majikan dengan buruh, selanjutnya perubahan-perubahan organisasi sosial dan politik Dan terakhir, dikutip dari Selo Soemardjan mengartikan perubahan sosial itu adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku diantara k

Hakikat Nilai Kesejahteraan

Sebelum tulisan ini dimulai, marilah kita sejenak bermimpi. Apa seandainya kalau uang itu seperti daun yang setiap hari tubuh dan berkembang dan kemudian rontok. Artinya, dengan mudah kita mengambil uang yang seperti daun itu. Ketika telah jatuh ke tanah, uang tersebut kita ambil. Dan kemudian muncul lagi uang-uang muda. Begitu mudahnya mencari uang. Dan coba kita bayangkan, kalau itu juga terjadi pada orang-orang yang dalam kapasitasnya bisa dibilang dibawah orang kaya, tersebut menanam pohon uang. Mungkinkah kita akan membayangkan nantinya tidak akan ada orang miskin, betul begitu ? Mungkin ya untuk sekarang ini, namun apakah dengan banyaknya uang yang diperoleh dengan mudahnya akan membawa kebermanfaatan yang sangat signifikan. Artinya begini, dengan banyaknya uang dan dengan mudahnya uang diambil, akankah kesejahteraan bisa terjadi dengan mudahnya kita mengambil uang ? Itulah pertanyaan yang akan menggiring kita ke dalam inti pembahasan kita. Sekarang kita melihat realita, kita b

Mbah Marijan dan Hari Pahlawan

        Jasadnya boleh saja hilang atau bahkan mati, tapi semangatnya belumlah hilang. Saya rasa, inilah esensi dari para pahlawan yang telah meninggal. Orang-orang yang telah meninggal pada saat penjajahan dan masa-masa proklamasi adalah memang pantas untuk dijadikan sebagai pahlawan bangsa. Semangat mereka yang ditularkan kepada anak dan cucu mereka benar-benar menjalar di dalam hati mereka dan kemudian menggerakkan seluruh instrumen tubuh ini untuk semangat.         Hari pahlawan sendiri sebenarnya adalah kegigihan para arek-arek surabaya yang berani melawan Belanda hanya dengan bambu runcing. Kegigihan mereka tentu sebelumnya dibakar oleh salah seorang yang memiliki semangat anti-penjajahan yang waktu itu dikompori oleh Bung Tomo. Semangat untuk menyingkirkan penjajahan telah menyalur ke setiap arek-arek surabaya. Dengan pekikan “Allahu Akbar”, Bung Tomo mampu membuat surabaya bergelora.          Untuk saat ini dan hari ini, memang penjajah telah hilang. Karena sekarang pen

Syarah Doa Rabithah

       Sebagian mungkin ada sudah tahu tentang apa itu doa rabithah, dan mungkin sebagian juga ada yang belum tahu. Doa robithah adalah doa yang disusun oleh asy-syahid imam hasan al-banna. Robithah dari namanya memiliki arti pengikat, jadi doa ini adalah doa pengikat ikatan batin antara orang yang membaca doa ini dengan orang yang menjadi objek doanya.       “Ya allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan cintanya hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkan ikatan pertaliannya. Ya allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada penah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”