Skip to main content

Doa Anak Perantauan

Terkadang kasihan melihat orang tua berdua sendiri tanpa keramaian kami, si anak. Seolah hati ini ingin menemani mereka di kala senjanya. Bukan lagi untuk menyusahkan mereka berdua. Walaupun hati ini sadar, masih belum pantas untuk membalas kebaikan mereka, untuk selamanya. Kadang ku menangis melihat wajah tua mereka yang terbayang dalam sujud malamku yang panjang. Agar Allah jangan memisahkan kita sebelum kami mengabdi padanya.

Hampir separuh hidupku, aku jauh dari mereka. Aku dan adikku yang pertama paling lama hidup di perantauan. Kami merasakan getirnya hidup tanpa keluarga, walaupun mereka ada. Hangatnya keluarga terasa di aliran pipi. Jatuh saat kami kembali di perantauan

Ketika kami kecil, orang tua kamilah yang sibuk. Tapi kami masih merasakan tarbiyah dan hikmah yang mereka ajarkan. Beranjak kami sekolah dasar, kami masih membersamai mereka. Tapi, bukan untuk membantu. Untuk menyusahkan mereka.

Usai kelas 6 SD, kami dikenalkan dengan masyarakat yang beda dengan masyarakat kami. Pesantren. Masyarakat idealis yang belum belajar tentang realitas kehidupan. Disinilah awal kami merantau. Jauh dari orang tua. Sakit hati ini, karena jauh dari orang tua. Hanya adikku yang bisa bertahan, aku tak sampai hati.

Beranjaklah ke bangku Tsanawiyah, kami harus merantau ke daerah yang lebih jauh lagi. Bukan Jawa, tapi Sunda. Kami harus memahami lagi bahasanya, budayanya agar bertahan hidup. Hingga lepas dari bangku 'Aliyah. Belajar kehidupan yang lebih keras. Pernah kami karena kehabisan uang saku, terpaksa kami menjadi tukang laundry. Aku mencucikan sepatu kawan-kawanku dan adikku mencucikan pakaian kawan-kawannya

Sekarang, adik-adikku yang lain juga mengikuti jejak kami. Mereka merantau ke Sragen, Klaten dan Solo. Aku sendiri ke Malang. Jika dihitung, aku hidup di tanah kelahiran hingga sekolah kelas 5 SD(sampai umur 10 tahun). Dan hidup diperantau dari umur 11 hingga sekarang.

Aku tahu terlalu berat untuk jauh dari orang tua, tapi aku memahami ini akan mendewasakan kami, akan menguatkan mental kami. Tak sedikit kami dicaci, kami dikucilkan, bahkan ditertawakan. Ini untuk mendewasakan kami.

Kelak kami pasti akan kembali ke orang tua, menjadi orang yang berbeda. Entah, tapi yang jelas tidak sekarang. 

Comments

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - MapyRO
    Harrah's 수원 출장마사지 Cherokee Casino Resort features 양산 출장안마 704 rooms 김해 출장마사지 and suites. This casino resort features 대전광역 출장샵 604 gaming machines and 704 slot machines. You can 구리 출장마사지 also

    ReplyDelete

Post a Comment

thank's for your comentar,bro !!!

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59