Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2011

Prinsip 4 # Seri Ushul 'Isyrin

"Jimat, mantera, guna-guna, ramalan, perdukunan, penyingkapan perkara ghaib, dan semisalnya merupakan suatu kemungkaran yang harus diperangi, kecuali mantera dari ayat al-Quran atau ada riwayat dari Rasulullah SAW" Menjadi sosok manusia yang memiliki kesempurnaan dalam berislam yang berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah dengan bekal keimanan yang tulus, ibadah yang benar dan mujahadah, maka sesungguhnya ia juga harus mengislamkan aqidahnya. Dengan tidak mempercayai jimat, mantera, guna-guna, ramalan, mitos, perdukunan, atau semacamnya. Rasulullah dalam haditsnya barang siapa yang mendatangi atau mempercayai dukun maka doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari. Aqidah kita sebagai seorang muslim disini diuji dengan munculnya hal-hal yang ghaib yang secara tidak langsung kita harus mengimaninya, bukan kemudian meminta pertolongan kepada hal yang ghaib yang itu tidak ada tuntunannya sekalipun dalam al-Quran dan as-Sunnah. Kita sebagai muslim harus percaya dengan kitab kit

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Pendahuluan # Seri Ushul 'Isyrin

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh... Kawan-kawan sekalian, para facebookers yang dicintai Allah swt. Insya Allah penulis akan mencoba menguraikan sedikit tentang pemikiran Hasan al-Banna yang monumental secara fikriyah. Kita kalau membaca buku-buku Hasan al-Banna seolah kita juga melihat fenomena saat masanya Hasan al-Banna dan masa dimana kita tumbuh dan berkembang. Atas dasar itulah mengapa penulis mencoba untuk menguraikan sedikit dari apa yang telah Hasan al-Banna pikirkan. Kalau kita melihat, sosok Hasan al-Banna adalah sosok yang mampu melakukan perubahan besar. Bahkan pergerakannya pun ditakuti oleh musuh-musuhnya. Sehingga di Mesir pun Ikhwanul Muslimin dicap sebagai golongan yang ekstrim. Namun, beda dengan perkataan Ehud Barak, bahwa sebenarnya banyak Ikhwanul Muslimin yang jauh lebih moderat, Ikhwanul Muslimin hanya ekstrim di Mesir saja, sedangkan di belahan bumi lainnya Ikhwanul Muslimin jauh lebih moderat, itu yang dikatakan oleh Ehud Barak. Abdul

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

Dalam beberapa kurun sebelum islam hadir, yang mana Allah mengabadikan dalam surat Al-Kahfi. Allah terlihat jelas menampakkan sosok pemuda idaman Allah. Dalam ayat 13- 14, Allah berfirman : ".....Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri , lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." Khusus ayat ini, allah memuliakan pemuda. Setelah mengisahkan langkah-langkah perjuangan, keteguhan perjuangan pemuda,ketabahan dalam menghadapi tantangan resiko, Allah mengatakan dalam al-Quran : "Innahum fityatun " Mereka itu adalah pemuda. Pemuda yang bagaimana yang dimuliakan oleh allah ? "Innahum fityatun aamanuu" Yang mempunyai keyakinan, yang mempunyai ked

Apakah ada Panti Asuhan dalam Islam ?

Pertanyaan diatas sebenarnya sudah pernah diajukan oleh Bang Fahri Hamzah dalam bedah bukunya di Jogja. Sebenarnya bukan pertanyaan yang tidak mesti dijawab, akan tetapi sebuah pertanyaan untuk direnungi. Kenapa kemudian anak-anak yatim piatu di Indonesia ini (yang mayoritas Islam) dimasukkan ke dalam Panti Asuhan ?? Ini mengundang pertanyaan yang besar untuk kita semua. Apakah kemudian Islam tidak menghargai anak-anak yatim ? Padahal kalau kita lihat di barat (samplenya Amerika), anak-anak Yatim ini kemudian mereka adopsi, mereka rawat layaknya keluarga mereka, seolah dia berada dalam keluarganya sendiri. Turki - sambung Bang Fahri Hamzah - ketika ingin bergabung dengan UNI EROPA, orang-orang UNI EROPA tidak setuju, bukan karena sebagian negaranya berada di asia, akan tetapi, ternyata disana juga masih banyak anak-anak yatim yang ditaruh di Panti Asuhan. Akhirnya dengan beberapa kebijakan - kebijakan dari pemerintah, maka panti asuhan-panti asuhan di Turki dihilangkan dan anak-anak

Maulid Nabi dan Mesir

Maulid nabi sudah dihadapan kita, hal ini terlepas bid'ahkah orang-orang yang memperingatinya. Dan sekarang kita tidak sedang membahas hal itu. Silahkan kalau ingin memperingatiny juga tidak apa-apa, asal jangan berlebihan dalam memperingatinya. Ataupun yang tidak memperingatinya/ menganggap bid'ah juga lebih baik diam, karena setiap yang memperingati memiliki hujjah tersendiri. Maka, akan lebih baiknya kita yang tidak merayakan diam saja. Maulid nabi adalah hari dimana nabi besar kita terlahir, lahirnya nabi besar kita sungguh telah diumumkan di dalam sejarah. Ketika itu Isa berkata kepada kaumnya bahwa akan hadir yang namanya ahmad (bisa dilihat di surat shaff-6). Kelahiran Muhammad juga tidak pernah kita tahu bahwa kebenaran akan selalu menang melawan kebathilan. Sebelum kelahiran beliau, kita lihat bagaimana pasukan bergajah dihabisi oleh tentara burung ababil saat akan menghancurkan ka'bah (bisa dilihat di surat al-fiil). Dengan satu bukti diatas, maka kita akan men