Dalam diskusi dwi mingguan KAMMI Komisariat UIN Maliki Malang yang bertajuk "Memilih Pemimpin, Memilih masa depan. Memotret Harapan Mahasiswa untuk Pemimpin Ideal UIN Maliki Malang". KAMMI kembali menegaskan bahwa mahasiswa harus mempunyai haknya memilih rektor. Kehidupan demokrasi ditentukan pula dengan pemilihan rektor ini. Tanpa kontribusi mahasiswa di dalam pemilihan rektor ini, maka jelas sudah bahwa keran demokrasi telah rusak di kampus UIN Maliki Malang ini. Mahasiswa sebagai tatanan masyarakat yang paling penting, seharusnya menduduki kewenangan dalam pemilihan rektor ini. Setidaknya kontribusi minimal yang paling nyata untuk keberlangsungan hidup mahasiswa yang tidak ingin ditekan oleh birokrasi kampus yang hanya menekankan kepada kerja-kerja budak perusahaan kelak adalah ingin didengar suara dan harapan bagaimana seharusnya rektor yang ideal menurut mahasiswa walaupun tidak mesti harus mencoblos untuk kepemimpinan rektor ke depan. KAMMI dan Mahasi