Skip to main content

ARTI SEBUAH NAMA

Nama adalah sebuah doa. Inilah kata pepatah. Maka dari itu,kalau kita punya anak kelak, kita harus memberikan sebuah nama yang mempunyai arti bagus. Nanti kalau dia punya arti yang jelek, mungkin saja bisa terjadi beneran lho. . . . So, ayah saya memberikan sebuah nama yang sangat indah untuk di tafsirkan. Tapi ini menurut pandangan saya. He. . . he . . . he . . .

Ayah saya memberikan nama pada saya yaitu : Muhammad Saifullah. Itu semua diambil dari kata serapan Arab lhooo . . . . Kalau dilihat dari namanya,” muhammad” punya arti yang luas. Pertama : Muhammad adalah nabi. Beliau adalah panutan kita semua atau suri tauladan. Mungkin, ayah saya menamakan begitu, karena beliau ingin menjadikan saya suri tauladan bagi semua orang yang ada di sekeliling kita. Lalu yang kedua : Arti muhammad sendiri adalah yang terpuji, jadi mungkin ayah memberikan nama muhammad pada saya dengan harapan, agar menjadi orang yang baik. Yang ketiga : Muhammad adalah pemimpin orang islam. Dan harapan ayah saya memberikan nama Muhammad adalah mudah – mudahan menjadi seorang pemimpin disaat krisis kepemimpinan. Amiiiii. . . nnnn. Tapi ini bukan suatu kebanggaan buat saya, akan tetapi ini adalah sebuah amanah. Dan ini harus saya lakukan. Saya sangat memohon sokongan daripada teman – teman.


Lalu arti dari Saifullah adalah Pedang Allah. Ini adalah julukan untuk sahabat Nabi yaitu Kholid bin Walid. Lantas, dewasa ini, arti sebuah saifullah bukanlah pedang yang digunakan untuk berperang. Islam sangat mengutuk yang namanya teroris, di islam tidak ada teroris. Arti saifullah adalah bisa dengan pena, laptop, dan mulut. Artinya harapan ayah saya adalah menyebarkan islam tanpa kekerasan. Menyebarkan islam dengan tulisan – tulisan untuk memperindah islam. Dan kita tunjukkan kalau islam adalah indah. Sekali lagi, ini adalah sebuah amanah yang terberat. Tapi, saya memohon pada Allah gar memudahkan jalan dakwah ini. Agar terciptanya masyarakat madani. Masyarakat yang diidamkan seluruh indonesia. Amiiii . . . . nnn.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 5 # Seri Ushul 'Isyrin

"Pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya, tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang membawa kemaslahatan umum bisa diamalkan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring dengan perubahan situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Yang prinsip, ibadah itu diamalkan dengan kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain ibadah (adat istiadat) maka harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya." Dalam pasal yang kelima ini, Hasan al-Banna ingin mengatakan bahwa semua pendapat imam yang tidak ada teks hukumnya boleh kita amalkan jika memang itu membawa kemaslahatan ummat. Dari sini juga, semua manusia bisa menggunakan ijtihadnya masing-masing. Jadi dalam mengambil keputusan yang didalamnya tidak mengandung atau tidak ada dalil sebagai landasan hukumnya, maka kita boleh mengambil pendapat imam yang kita yakini atau kita punya ijtihad sendiri.

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59