Skip to main content

langkah sukses

Pada kesempatan kali ini, saya akan membeberkan langkah - langkah sukses. Bukan pada perkataan - perkataan orang - orang barat, akan tetapi saya akan mengambil dalam suat al - muzamil. Dalam surat al - muzamil ada beberapa kriteria orang yang insya allah sukses :

1. moving atau bergerak
Orang yang selalu bergerak, dia selangkah lebih maju dari orang yang hanya menunggu kesuksesan itu datang. Padahal, kesuksesan itu dicari bukan ditunggu.Thomas Alva Edison sebelum menemukan bohlam lampu, dia sudah melakukan banyak eksperimen yang belum berhasil menciptakan bohlam. Abraham Lincoln, presiden Amerika sebelum umur 51 ( waktu ia menjabat jadi presiden ) ia juga telah melakukan pekerjaan yang mengarah ke arah presiden. Dalam surat al - muzamil dijelaskan, "inna laka fi nahari sabhan thowiila" sesungguhnya kamu punya waktu siang yang amat panjang. Sedangkan dalam surat lain, bahwasannya waktu siang adalah waktu untuk bekerja. Dan bekerja itu membutuhkan gerak, "so keep moving to get our dream"

2. Tahajjud
"fatahajjad naa filata laka. 'asaa an yab'atsaka robbuka maqoman mahmudah" ( al -isra' ayat 79 ).artinya kurang lebih; maka bertahajjudlah, sebagai amalan tambahan bagi kamu; mudah - mudahan tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang mulia. Kalau misalkan, Allah memberikan ganjaran pada orang - orang yang suka tahajjud di dunia maka jelaslah sukses yang ia peroleh.Tidak hanya sukses saja, melainkan juga kebahagiaan yang ia peroleh. Kalau dalam surat muzamil yang tersirat adalah "qumil laila illa qolilaan", Yang artinya bangunlah malam untuk bertahajjud kecuali hanya sedikit.

3. Baca Al- Quran
Sebelum bekerja, ataupun tidak bekerja kalo mau sukses, orang islam butuh yang namanya al-quran.Al-quran itu memberikan kesejukan bagi yang membacanya dan mendengarkannya.Otak menjadi lebih fresh ketika selesai membacanya. Seluruh tugas-tugas mudah ia kerjakan,karena al-quran itu memudahkan"faqro'u maa tayassaro minal quran".

4. Istiqomah / tekun
"wadzkurisma robbika wa tabbatal ilaihi tabtiila". Dalam kata yang saya tebali, itu bermakna tekun. Orang yang tekun,ia selalu mencoba dan mencoba. Batu yang keras pun bisa hancur karena tetesan air yang terus menerus. Inilah yang harus menjadi perhatian kita, terkadang kita terjatuh, padahal sukses sudah di depan mata. Lalu apa yang menjadi kita terjatuh ??? itu karena kita sudah merasa cepat bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja alias tidak tekun.

5. Sabar dalam celaan
"washbir 'alaa maa yaquuluun". Dan bersabar atas apa yang mereka katakan. Tahan banting. Dan inilah yng paling agak sulit. Dan jalanpun sedikit terjal saat disini. Banyak cemoohan,banyak tertawaan dari orang-orang yang tidak tahu apa visi dan misi mereka ke depan. Nabi nuh merupakan contoh yang sabar terhadap celaan. Dari sekian banyak kaumnya,hanya sekitar 80 orang yang ikut menjadi sahabat Nabi nuh.

Mungkin itu saja dari saya, apabila banyak kata-kata yang kurang mohon dimaklumi, karena saya juga manusia yang terkadang kalah dengan egoisnya.waallahu a'lam bi showab.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda