Skip to main content

Mengingat Kembali Masa Lalu Itu

Banyak hal yang terlupakan dari masa lalu-masa lalu kita. Serpihan-serpihan masa lalu tercecer di tengah jalan kehidupan kita. Takkah kita berhenti sejenak untuk merilekskan seluruh otak kita untuk sejenak merenungi masa lalu-masa lalu yang indah ataupun yang menyakitkan sehingga kita malas untuk memikirkanya kembali.

Terkadang memikirkan masa lalu itu membosankan bagi sebagian orang. Yah, itu juga tidak apa-apa. Toh, jika itu yang terbaik untuk dia. Merenungi masa lalu, mengumpulkan kembali memori-memori yang yang tercecer di alam ini, kembali menyatukan memori-memori itu adalah masalah yang sangat sering dilakukan oleh orang dan juga sering dilupakannya.

Inginnya kita melupakan masa lalu yang begitu kelam, seolah-olah kita tidak ingin memasukkan kembali ke dalam diary hidup kita, karena itu akan mengotori diary yang masih putih bersih yang tulisan di dalamnya hanya memori-memori tentang keindahan hidup kita. Yang isinya mengisahkan tentang semua kebaikan yang pernah kita lakukan. Sangat indah untuk dibaca, sehingga untuk menuliskan seluruh keburukan-keburukan, kita malas untuk mempublikasikan.

Tapi kawan, cobalah sedikit untuk membuka kembali luka yang tak terperihkan itu. Cobalah kembali kita untuk menghidupkan kembali masa lalu yang kelam itu. Membukanya mengkin sangat menyakitkan dan terkadang kita ingin membuangnya jauh-jauh. Kawan, itulah faktanya. Tujuan kita menguak kembali masa-masa kelam kita adalah mencoba merenungi seluruh perbuatan itu untuk kehidupan masa depan. Mungkin, langkah sukses kita itu ternyata dari kehidupan-kehidupan kelam itu.

Mengingat masa-masa lalu kita bisa membuat kita jadi orang yang bersikap lebih dewasa dan bijak dalam bertindak, karena masa lalu yang mengajari kita untuk itu. Walaupun itu masa lalu yang menyakitkan.


Itulah sebabnya kita merilekskan sejenak untuk menuju perubahan yang meyakinkan. Mengingat masa lalu bukan untuk dilakukan kedua kalinya, akan tetapi mengambil hikmah dari memori masa lalu itu. Dan kita yakin menatap masa depan sukses dengan mencoba mengambil pelajaran dari setiap tapak masa lalu kita.

waallahu a'lam bisshowab.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 5 # Seri Ushul 'Isyrin

"Pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya, tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang membawa kemaslahatan umum bisa diamalkan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring dengan perubahan situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Yang prinsip, ibadah itu diamalkan dengan kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain ibadah (adat istiadat) maka harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya." Dalam pasal yang kelima ini, Hasan al-Banna ingin mengatakan bahwa semua pendapat imam yang tidak ada teks hukumnya boleh kita amalkan jika memang itu membawa kemaslahatan ummat. Dari sini juga, semua manusia bisa menggunakan ijtihadnya masing-masing. Jadi dalam mengambil keputusan yang didalamnya tidak mengandung atau tidak ada dalil sebagai landasan hukumnya, maka kita boleh mengambil pendapat imam yang kita yakini atau kita punya ijtihad sendiri.

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59