Skip to main content

Menristek: Litbang sebagai penguatan rantai dukungan teknologi

Banyak sektor produksi strategis, saat ini masih kurang dapat berkembang, karena lemahnya penguasaan berbagai bidang teknologi, dan sementara itu, teknologi yang terkait dengan suatu sektor produksi strategis juga mengalami kemajuan semakin cepat. Sehingga diperlukan usaha yang ekstensif dan berjangka panjang untuk menguasai kemajuan teknologi, disamping itu diperlukan juga usaha yang komprehensif untuk memetakan technology roadmap yang terkait dengan perkembangan suatu sektor produksi strategis, mendorong penguasaannya, serta pemanfaatannya secara nyata ke dalam kegiatan produksi.

Untuk memperkuat hal tersebut di atas Kementerian Ristek dengan Program Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas), melakukan usaha dalam memfasilitasi peneliti dengan dunia usaha dan Pasar. Program Rusnas dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, karena kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan bagian yang sangat terkait dengan penguatan rantai dukungan teknologi (technology supply chain).

Program Rusnas berorientasi pada kegiatan produksi yang spesifik, dengan demikian, teknologi yang akan dikuasai dan dikembangkan serta dipetakan dalam technology roadmap harus memiliki hubungan yang kuat dengan teknologi produk dan teknologi proses produksi yang berkaitan dengan sektor produksi strategis yang dituju.

Seperti yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata didalam arahannya di acara peluncuran “Buku RUSNAS dalam Realitas kurun Waktu 2000-2009” pada tanggal 30 Desember 2009 di gedung BPPT II, mengatakan bahwa orientasi penelitian harus sesuai dengan Kontrak Kinerja KRT KIB II. Kontrak Kinerja tersebut meliputi : penyusunan usulan Rencana strategis KRT 2010-2014, penyiapan konsep fasilitas perolehan hak paten, dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif, penyiapan kebijakan peningkatan efektivitas Riset secara sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga riset serta penyiapan kebijakan peningkatan inovasi dan kreativitas pemuda

Program Rusnas sendiri dirancang sebagai suatu instrumen kebijakan Kementerian Ristek yang bertujuan untuk : a) Mengorientasikan kemampuan yang telah terakumulasi di lembaga penelitian dan perguruan tinggi, untuk mendorong penguasaan technology roadmap yang diperlukan untuk mendukung perkembangan sektor produksi strategis; b) Membangun jaringan kerja sama antara sejumlah industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi agar dapat secara bersama-sama membentuk kemampuan mengembangkan teknologi produk dan proses produksi yang diperlukan, serta menumbuhkan kapasitas inovasi sejalan dengan kemajuan teknologi (state of the art technologies); c) Memfasilitasi perkembangan industrial cluster, termasuk penguatan partisipasi aktif dunia usaha, dengan mengikut-sertakan usaha kecil dan menengah berbasis teknologi.

Program ini diluncurkan pertama kali pada tahun anggaran 2000 ditandai dengan pembiayaan 3 (tiga) buah topik Rusnas yaitu TI dan Mikroelektronika dengan lembaga pengelolanya ITB, Buah Unggulan Tropis dengan lembaga pengelola IPB, dan Budidaya Ikan Kerapu dengan lembaga pengelola BPPT. Pada tahun berikutnya ditambahkan beberapa topik lagi sesuai dengan kebutuhan pasar.

Setelah berjalan 10 tahun, program Rusnas mencapai 8 (delapan) topik dengan pembiayaan total sekitar Rp 124, - milyar. “Hasil Program Rusnas yang telah dicapai, antara lain varietas baru buah tropis (nanas, manggis, pepaya, dan pisang), standard operating procedure (SOP) produksi buah, desain dan prototip bidang TI dan mikroelektronika, bibit kerapu fenotip F2, vaksin dan pakan kerapu, produk tribologi, farmasetikal dan nutrasetikal, surfaktan berbasis kelapa sawit, prototip gasoline engine 500cc, produk-produk diversifikasi pangan, kit mastitis, proses pembuatan bio-diesel”, ujar Deputi Menristek Bidang Pengembangan Sistem Iptek Nasional (SIPTEKNAS), Amin Soebandrio dalam laporan akhirnya. Lanjutnya Amin Soebandrio mengatakan, namun hal yang lebih penting dari semua produk itu adalah mulai terbangunnya kelompok peneliti dari berbagai instansi yang telah bersinergi dalam skema ABG ( Academic, Business adn Government ) untuk mencapai tujuan yang sama.

Pada tahun 2010, akan dilakukan evaluasi mendalam tentang riset strategis jangka panjang, termasuk mempelajari kebutuhan produk iptek masa depan. Penyelenggraaan Rusnas selama ini memberikan pengalaman yang menjadi masukan berharga. Selanjutnya direncanakan pada tahun 2011, Kementerian Riset dan Teknologi dapat menyelenggarakan riset jangka panjang yang dapat dikatakan merupakan suatu penyempurnaan dari Rusnas saat ini.

Didalam acara pemaparan kegiatan seluruh Rusnas di akhir 2009 ini, diluncurkan buku “Rusnas dalam Realitas kurun Waktu 2000-2009”, sebagai wujud dari pertanggung jawaban dan akuntabilitas publik dari Kementerian Ristek. Buku ini berisikan berbagai bentuk capaian, hasil hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diwujudkan melalui program Rusnas. (dep IV/humasristek)

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda