Skip to main content

Menteri Sosial RI, DR. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., MA., memaparkan perkembangan program kerja 100 hari Departemen Sosial yang telah berjalan selama

Menteri Sosial RI, DR. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., MA., memaparkan perkembangan program kerja 100 hari Departemen Sosial yang telah berjalan selama kurang lebih 2 bulan di media center Depsos RI, Rabu, 30 Desember 2009.

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat ditujukan untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat yang masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi berkesejahteraan sosial pada tahun 2014.

Melalui data yang direkapitulasi oleh Biro Perencanaan Departemen Sosial berikut ini adalah program-program kerja 100 hari yang telah selesai dilaksanakan; Pemberian bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 2.346 unit, sarana lingkungan sebanyak 40 unit di 13 Provinsi, dana stimulan dan lanjutan KUBE LKM di 15 Kabupaten Kota, Penyerahan bantuan pemberdayaan keluarga anak jalanan di DKI Jakarta, Peringatan Puncak HKSN Ke 22 Tahun 2009 di Payakumbuh, Prov. Sumatera Barat, Dana PKH bagi 726.000 RTSM di 13 Provinsi. Penambahan alokasi Buffer Stock penanggulangan bencana alam untuk 33 provinsi, bantuan stimulan BBR bagi korban bencana alam pasca bencana di Prov. Sulawesi Barat dan Papua Barat sebanyak 1.570 KK, pembangunan rumah tumbuh bagi eks. Tim-tim pada pasca bencana sosial sebanyak 1.000 unit hasil kerjasama Depsos dengan TNI, bantuan reintegrasi Aceh sebanyak 1.500 unit, pemulangan pekerja migran bermasalah dari Malaysia ke provinsi asal, bantuan uji ciba Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) kepada 10.000 orang lansia dan Penyandang cacat berat sebanyak 17.000 orang serta kesepakatan 6 departemen/polri tentang penyelesaian anak berhadapan dengan hukum.
Realisasi anggaran Tahun 2009 sampai dengan 17 Desember 2009 adalah Rp. 3.143.659.904.842, yang artinya telah terserap sebesar 91,66 % dari total anggaran yang dialokasikan pada Departemen Sosial sebesar Rp. 3.429.518.569.000,-.
Pemerintah telah menjalankan program penanggulangan kemiskinan dengan 3 cluster diantaranya; Perlindungan, ditujukan kepada semua pihak untuk menerima tanpa syarat, Pemberdayaan diarahkan untuk menggulirkan bantuan menjadi modal usaha dan Kredit Usaha Rakyat untuk memberikan kredit modal usaha yang sudah mulai berkembang.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda