Menikmati demokrasi dalam suatu negara yang makmur dan berkecukupan dalam mengembangkan ide-ide besarnya tidaklah luput dari peran rakyatnya. Demokrasi yang benar-benar berkeadilan dan sanggup mensejahterakan rakyatnya dari ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah pada masa orde baru, dimana mereka hanya menjadi budak presiden. Mereka hanya mampu mendengarkan perintah saja, tak dapat menyuarakan aspirasi dari harti nurani mereka. Hadirnya demokrasi tiada lain adalah suatu gagasan yang terbesit dalam setiap manusia yang bukan hanya ingin mendengar, tapi juga memberikan aspirasi. Bersitan itulah yang akan menimbulkan suatu ledakan besar yang disebut dengan gejolak.
Gejolak hanya memiliki rasa keinginan, tidak akan memberikan suatu keistimewaan yang berarti, artinya gejolak tadi cukup menjadi isapan jempol belaka dari seorang pecundang sejati. Akan tetapi, gejolak yang memiliki rasa keharusan meledakkan ide yang terbesit dalam pikiran, maka akan menimbulkan suatu ledakan besar dari gejolak tadi. Dan ini hanya dimiliki oleh seorang pemberani sejati. Seseorang jika ingin melahirkan sebuah gejolak, ia haruslah memiliki keberanian dan landasan yang kuat mengapa ia harus melakukan hal itu.
Setelah kita sadari, bahwa banyak orang semakin muak dengan sistem orentasi yang dibuat oleh pemerintahan orde baru, mereka menyulutkan api gejolak pada negeri ini. Dan hal itu di-aminin oleh sang pencipta. Gejolak peradaban yang memunculkan suatu sistem yang mendekati dengan sistem pemerintahan islam. Hilangnya ordre baru dari peradaban indonesia memang ironis sekali. Diwarnai dengan hal-hal yang seharusnya tak pantas dilakukan oleh semau manusia.
Bagaikan matahari yang sangat jelas di siang hari, demokrasi hadir dan dielu-elukan oleh setiap manusia di Indonesia. Gejolak peradaban yang muncul membara dan tak terperikan. Inilah peradaban, ada yang terhapus dan ada yang muncul. Itu akan ada dari bagaimana setiap orang memunculkan gejolak dalam setiap individunya.
Wallahu a’lam bisshowab
Gejolak hanya memiliki rasa keinginan, tidak akan memberikan suatu keistimewaan yang berarti, artinya gejolak tadi cukup menjadi isapan jempol belaka dari seorang pecundang sejati. Akan tetapi, gejolak yang memiliki rasa keharusan meledakkan ide yang terbesit dalam pikiran, maka akan menimbulkan suatu ledakan besar dari gejolak tadi. Dan ini hanya dimiliki oleh seorang pemberani sejati. Seseorang jika ingin melahirkan sebuah gejolak, ia haruslah memiliki keberanian dan landasan yang kuat mengapa ia harus melakukan hal itu.
Setelah kita sadari, bahwa banyak orang semakin muak dengan sistem orentasi yang dibuat oleh pemerintahan orde baru, mereka menyulutkan api gejolak pada negeri ini. Dan hal itu di-aminin oleh sang pencipta. Gejolak peradaban yang memunculkan suatu sistem yang mendekati dengan sistem pemerintahan islam. Hilangnya ordre baru dari peradaban indonesia memang ironis sekali. Diwarnai dengan hal-hal yang seharusnya tak pantas dilakukan oleh semau manusia.
Bagaikan matahari yang sangat jelas di siang hari, demokrasi hadir dan dielu-elukan oleh setiap manusia di Indonesia. Gejolak peradaban yang muncul membara dan tak terperikan. Inilah peradaban, ada yang terhapus dan ada yang muncul. Itu akan ada dari bagaimana setiap orang memunculkan gejolak dalam setiap individunya.
Wallahu a’lam bisshowab
Comments
Post a Comment
thank's for your comentar,bro !!!