Skip to main content

pemrograman 2 (IDENTIFIER)

Assalamualaikum,,, ikhwtifillah, alhadulillah kita dipertemukan kembali dalam naungan-Nya. Disini saya akan memberikan ilmu sedikit untuk para pembaca dari apa yang telah saya pelajari dari

Dalam pemrograman Java identifier adalah suatu nama yang digunakan untuk menyatakan variabel, konstanta, class, method. Untuk membuat nama identifier perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1. Membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive).
2. Nama identifier bisa terdiri dari satu atau beberapa karakter yang terdiri dari angka (0 – 9), huruf (A – Z, a – z), dollar ($), garis-bawah/underscore(_).
3. Penamaan identifier harus dimulai dengan huruf, underscore(_), atau karakter dollar ($). Tidak boleh dimulai dengan angka.
4. Simbol-simbol operator seperti (*), (+), (/), (-) tidak boleh digunakan.
5. Dalam penamaan identifier tidak boleh menggunakan spasi.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan Kata-kata keyword dalam java (misalnya: public, class, static, dsb).
7. Panjang nama identifier tidak dibatasi.

Beberapa contoh penamaan identifier yang benar:
Nama
$Nama
NamaSiswa
NomorInduk
namaSiswa
nomorInduk
nama_siswa
nomor_induk

beberapa contoh penamaan identifier yang salah:
1Nama
/NomorInduk
Nama Siswa

Keyword (kunci) adalah kata-kata khusus dalam Java yang digunakan untuk pemrograman. Berikut adalah keyword yang digunakan dalam bahasa pemrograman Java:

abstract boolean break byte
case catch char class
const continue default do
double else extends final
finally float for future
goto if implements import
instanceof int interface long
native new package private
protected public return short
static super switch synchronized
this throw throws transient
try void volatile while

Variabel dan Konstanta
Variabel digunakan untuk menyimpan suatu nilai yang digunakan dalam program. Nilai tersebut dapat berubah selama proses eksekusi program. Hampir semua program yang dibuat memerlukan lokasi memori yang digunakan untuk menyimpan nilai yang sedang diproses. Kita tidak pernah tahu di mana nilai tersebut disimpan dalam memori komputer. Misalnya, kalau kita ingin mengambil data dan untuk memperoleh data tersebut harus mengetahui dimana lokasi data tersebut disimpan dalam memori komputer, maka ini akan menimbulkan kesulitan tersendiri. Maka dari itu muncullah konsep variabel. Dengan variabel kita tidak perlu mengetahui di lokasi memori mana data tersimpan. Karena Variabel akan merujuk pada alamat dimana data tersebut tersimpan. Sehingga proses penyimpanan dan pengambilan data dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Konstanta adalah nilai yang tidak berubah selama berlangsungnya eksekusi program. Misalnya konstanta pi dalam program untuk mencari luas lingkaran.

Tipe Data
Dalam java ada dua macam tipe data, yaitu tipe data primitif dan dan komposit

Tipe data primitif
Tipe data primitif adalah tipe data sederhana yang tidak diturunkan dari tipe data lain. Berikut adalah tipe data primitif dalam Java:

1. Numerik yang terdiri dari bilangan integer dan floating point.
2. Karakter yang terdiri dari karakter-karakter dalam ASCII.
3. Boolean yang digunakan untuk menentukan nilai benar atau salah (true or false).

Tipe data komposit
Berikut adalah tipe data komposit dalam Java:

1. string
2. array

Tipe data integer
Tipe data integer dibagi lagi menjadi beberapa macam tipe data:

1. byte (byte)
2. short integer (short)
3. Integer (int)
4. Log integer (long)

Tipe data floating point
Tipe data integer dibagi lagi menjadi beberapa macam tipe data:

1. float (float)
2. double (double)
3. Integer (int)
4. Log integer (long)

Tipe data character
Tipe data karakter terdiri dari huruf-huruf alfabet dan simbol numerik dalam ASCII.

Tipe data boolean
Tipe data boolean digunakan untuk variabel yang mempunyai nilai logika. Nilai logika dalam tipe data ini adalah benar (true) dan salah (false).

referensi : www.uqifumi.tk

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda