Skip to main content

Marhaban ya Ramadhan...!!!

Waktu demi waktu berlalu, bulan demi bulan berlalu. Kini kita dipertemukan kembali oleh bulan yang sangat indah, bulan yang sangat agung, bulan yang disitu Allah menurunkan al-Quran. Bulan dimana lailatul Qadr turun. Dan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa seperti diwajibkannya atas orang-orang sebelum kalian. Agar kalian menjadi orang yang muttaqin.”

Ayat di atas mungkin sudah kita dengar beberapa kali ketika awal masuk puasa. Kita mendengarnya ketika khotib jumat mengawali khotbahnya, kita mendengarkannya ketika penceramah setelah tarawih membacakannya kembali. Seolah-olah Allah sengaja membentuk kita di bulan ramadhan ini untuk dicetak seorang muttaqin. Allah seolah-olah berharap kepada kita untuk menjadi itu. Sebenarnya bukan allah yang berharap kepada kita, akan tetapi sebaliknya, kitalah yang berharap kepadanya.

Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari panasnya api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. “

Itulah mengapa kita yang seharusnya butuh kepada bulan ramadhan ini. Karena sesungguhnya, bulan ini yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti. Dan kenapa nanti Allah ingin membentuk kita menjadi seorang yang muttaqin, karena kasih sayang Allahlah kita bisa masuk syurga bukan karena amalan kita. Barang siapa yang merasa amalannya sudah cukup untuk masuk syurga, maka sesungghunya itu tidak mampu untuk mengimbangi kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Nah, dalam moment ramadhan kita kali ini, tentu kita mengharapkan untuk ibadah yang benar-benar ibadah. Dalam artian, kita tidak main-main di dalamnya. Tentunya ada beberapa persiapan yang harus kita siapkan menjelang ramadhan ini. Dalam hal ini yang harus kita persiapkan ada 4 :

  1. Persiapan Mental

    Dalam bulan ramadhan tentunya mental kita haruslah dipersiapkan. Dalam persiapan mental ini menyangkut niat kita diawal puasa. Bagaimana kita memang meniatkannya hanya untuk beribadah kepada Allah semata, tidak mencari hal yang lain. Misalnya karena biar dapat uang banyak ketika selesai ramadhan. Ini biasanya terjadi kepada anak kecil, atau mungkin karena ingin dilihat sebagai seorang alim yang senantiasa beribadah terus kepada Allah.

  2. Persiapan Ruhiyah.

    Ini juga harus dipersiapkan. Karena dalam momen ini kita nantinya tidak kaget dengan seluruh rangkaian ramadhan yang dipersiapkan oleh Allah. Seperti berapa juz seminggu yang akan kita tunaikan nanti. Tujuan-tujuan apa saja yang menjadi target kita ketika ramadhan. Seperti, khatam al-quran 2 kali, qiyamulail setiap malam, atau i'tikaf tidak bolong. Seperti itulah yang harus kita siapkan

  3. Persiapan Fikriyah

    Persiapan ini penting sekali. Untuk menunjang pengetahuan kita tentang tata cara sholat khusuk misalnya. Atau bagaimana fiqh dakwah kita kepada masyarakat.

  4. Persiapan Materi

    Ini juga sangat penting. Dalam mempersiapkan segalanya, memang harus sebelum ramadhan. Agar kita tidak terganggu amalan ramadhan kita. Kita tidak kebingungan ketika mencari baju baru ketika lebaran, karena memang sudah disiapkan sejak awal ramadhan. Sehingga ramadhan kita menjadi khusuk.

Mungkin ini yang harus kita persiapkan menuju amalan-amalan yang di bulan ini dilipatgandakan oleh allah. Maka, bersiap-siaplah dalam mencari keberkahan ramadhan ini. Jangan sampai kita menyesal di akhirnya. Mungkin televisi-televisi harus di stop terlebih dahulu.

Wallahu a'lam

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 5 # Seri Ushul 'Isyrin

"Pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya, tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang membawa kemaslahatan umum bisa diamalkan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring dengan perubahan situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Yang prinsip, ibadah itu diamalkan dengan kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain ibadah (adat istiadat) maka harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya." Dalam pasal yang kelima ini, Hasan al-Banna ingin mengatakan bahwa semua pendapat imam yang tidak ada teks hukumnya boleh kita amalkan jika memang itu membawa kemaslahatan ummat. Dari sini juga, semua manusia bisa menggunakan ijtihadnya masing-masing. Jadi dalam mengambil keputusan yang didalamnya tidak mengandung atau tidak ada dalil sebagai landasan hukumnya, maka kita boleh mengambil pendapat imam yang kita yakini atau kita punya ijtihad sendiri.

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59