Skip to main content

Shev_theLiverpudlian on the action


Action 1 : Masjid tempat penulis beraksi "Al-Falah Mosque"
Action 2 : Penulis beraksi saat pelantikan POSDAYA (Pos Pemberdayaan Masyarakat) bersama masyarakat. Ki-Ka : Misbah (ketua kelompok Pengabdian), penulis (pendamping MC ^^), Sulthon Sholehuddin (saat itu menjadi MC), Ust.Bilal (salah satu tokoh masyarakat Desa Tlogosari)


Action 3 : penulis sedang mengajar anak-anak kecil mengaji di TPQ Nurul Huda, bekerjasama dengan Takmir Masjid Al-Falah

Action 4 : penulis sedang memberikan penjelasan proker yang akan di musyawarahkan oleh seluruh elemen desa Tlogosari. Ki-Ka : Ust.Sucipto (tokoh masyarakat), penulis, Pak Ach Paidi (Ketua Takmir Masjid Al-Falah)

Action 5 : Jalan-jalan pagi bersama teman-teman kelompok

Action 6 : penulis mendengarkan arahan dari tokoh masyarakat saat pelantikan POSDAYA

Action 7 : penulis sedang memberikan penjelasan dan sedikit masukan. Ki-Ka : Pak Yaturi (Tokoh Masyarakat), Pak Musleh Herry (Dosen Pembimbing Lapangan), Misbah (Ketua Kelompok), penulis

Action 8 : Penulis berphoto sebelum perpisahan. Ki-Ka : Andang Laksono (aan), Doni Heru Prasetyo (Doni), Sulthon Sholehuddin (Sulthon), Fendi Aprilia (Pendi), penulis, Misbakhul Choeroni (Misbah), Bpk.Musleh Herry + anaknya, Maya, Roudlotul Hasanah (Dotul), Tutik Handayani (Tutik), Kartika Rukmana Sari Dewi (Dewi), Paramita Ayu Rahadian (Mita), Irma. Sebenarnya masih ada 1 lagi : Nicka Puspita Sriminangga (Nicka), tapi beliau pulang karena sakit
Action 9 : saat menjadi moderator penyuluhan keluarga sejahtera di desa Tlogosari, kec.Tirtoyudo

Action 10 : saat menjadi moderator percobaan sebelum acara penyuluhan keluarga sejahtera di mulai. Ki-Ka : Paramita Ayu Rahadian (Mita), Misbakhul Choeroni (Misbah), Penulis

Action 11 : Bersama pemateri Penyuluhan Keluarga Sejahtera. Ki-Ka : Ust Ali Mustofa (Mudir PonPes Nurul Huda), Ibu Astrie (Perwakilan dari BKKBN), Ibu Dyah Ikewati (Ketua Posyandu Desa), penulis (moderator)

Action 12 : mejeng dulu sebelum bekerja, agar Percaya Diri, itu intinya ^^

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda