Sebenarnya judul ini memang bukan untuk anda yang sudah dewasa, dan bukan pula untuk anda yang masih remaja. Namun, semoga ini menginspirasi kita semua. Dan kalau kita berpikir jauh, pasti ini juga bermanfaat, karena nantinya kita juga punya anak atau bahkan kita punya adik yang masih kecil. Emm,,, saya tidak ingin mengisahkan hal-hal yang jauh dari saya. Dan ini terjadi di sekeliling saya, dan ini nyata kawan. Ya lebih tepatnya di lingkungan kampus UIN Malang.
Hati saya terenyuh melihat mereka (2 orang anak kecil) yang sedang melakukan shalat berjamaah. Ya walaupun mereka berjamaah tidak 5 waktu. Mereka hanya sholat berjamaah maghrib dan isya, terkadang juga ashar pun ikut berjamaah. Ada satu hal yang membuat saya heran, mengapa di saat acara televisi sedang menarik mereka lebih mementingkan sholat berjamaah daripada menonton televisi di rumah. Kita tahulah kalau acara mulai dari jam 17.30 hingga malam adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para keluarga. Namun mereka mampu mengalahkan syahwat ingin menonton itu. Bahkan mereka datang sebelum iqomat. Mereka hanya anak kecil yang kira-kira 7 tahunan, dan anak kecil satunya lagi dia berumuran sekitar 4 tahunan. Mereka adik-kakak. Mereka datang ke masjid sebelum iqomah berkumandang. Dan kemudian setelah sholat, mereka juga melakukan sholat sunnah 2 rakaat. Subhanallah kawan !!
Mungkin ditempat kalian juga sama seperti ini. Saya tidak tahu. Tapi yang jelas saya ingin mengabadikan perbuatan mereka dalam tulisan ini. Di waktu sholat pun juga begitu, kalau saya melihat bahwa (tidak semua) anak kecil ketika sedang sholat itu bercanda, sehingga menggangu jama’ah yang lain. Akan tetapi ini tidak, ketika imam mengucapkan “Allahu Akbar“, mereka mengikuti dan diam, tidak ada sedikit pun kata yang terucap dari mulutnya, kecuali mungkin bacaan sholat. Sebenarnya saya ingin menceritakan tentang mereka semuanya, namun mungkin cukup itu saja.
Inilah kawan, mari kita renugkan bersama. Anak kecil itu, mereka berjamaah disaat televisi sedang bagus-bagusnya. Ini mungkin berguna untuk kalian semua yang punya adik kecil, untuk jangan segan-segan mengajak adiknya sholat berjamaah di masjid. Ini mungkin berguna untuk kalian semua yang punya anak, agar mendidiknya(mentarbiyah) anak dimulai dari masjid. Saya jadi teringat diwaktu kecil. Waktu itu, ayah saya membangunkan saya(waktu itu masih umur 7 tahun) untuk sholat shubuh berjamaah. Dan kami (saya dan adik saya-khaleed rabbaney) begitu cukup bersemangat untuk sholat shubuh berjamaah, karena paman saya akan memberi saya uang jajan kalau saya mampu berjamaah shubuh. Dan keistimewaan waktu itu juga, saya mampu menghapal surat yang dibaca oleh imam yakni surat al-baqarah yang bunyinya “ya ayyuhal ladzina aamanu ista’inu bis shobri wa ashsholah, wabasyiril mukminin” hingga 5 ayat berikutnya dan rakaat kedua itu surat al-isra yang menjelaskan tentang keutamaan qiyamulail(sholat malam). Ayat ini memang diulang-ulang, sehingga ketika saya dan adik saya (khaleed rabbaney) diajak oleh ayah saya (saya memanggilnya abi), dalam kendaraan itu kami selalu mengulang-ulang kedua surat itu, terlebih surat al-baqarah.
Tapi terkadang, ketika dibangunkan saya juga malas untuk bangun(hehehehe… maaf bi). Kawan sekalian, efek yang dirasakan itu nantinya akan berdampak ketika mereka besar, ketika mereka sudah paham. Saya tidak tahu mengapa ust Mutammimul ‘Ula menyuruh anak-anaknya menghapal al-quran. Namun ada testimoni dari salah seorang anaknya, bahwa mereka dulu sangat malas dan tidak ingin menghapal. Namun apa efek dari kesemua itu ? Anda pikirkan sendiri.
Ini mungkin terakhir, Wallahu a’lam.
Masya Allah
ReplyDelete