Skip to main content

Mahasiswa dan PEMILWA #Seri Pemenangan PEMILWA UIN

Pernyataan diatas memang sudah tak asing lagi di telinga kita. Apalagi bagi teman-teman yang memang sudah sejak awal menjadi mahasiswa berkecimpung dalam aktivitas politik kemahasiswaan. Tulisan ini mencoba untuk lebih fokus terhadap mengapa mahasiswa tidak mau aktif dalam proses PEMILWA ? Satu pertanyaan yang sebenarnya cukup enak diucapkan. Kenapa harus PEMILWA ? Satu hal yang harus dipahami adalah bahwa dunia kemahasiswaan adalah miniatur dari bangsa ini. Maka wajar jika bangsa indonesia ada yang namanya organisasi GOLPUT yang bertujuan membuat poros tengah. Atau bisa sebagai lambang kekecewaan. Jadi, Golput itu mungkin bisa saja ia memang tidak berminat dalam hal yang berbau politik dan yang kedua karena ia kecewa dengan calonnya sehingga ia membuat poros tengah.
Ada beberapa hal yang membuat mahasiswa itu malas untuk mengikuti atau berkontribusi dalam PEMILWA.
1. Rezim mahasiswa yang berkuasa seperti rezim orde baru
Ini patut diperhatikan, karena rezim mahasiswa yang dimenangkan oleh satu partai kemungkinan akan membawa dampak yang sama seperti revolusi di Indonesia. Namun, mungkin teman-teman mahasiswa yang tidak mau aktif dalam pemilwa ini, mereka belum tahu siapa teman mereka yang mau diajak GOLPUT. Akhirnya, mereka jalan sendiri-sendiri. Golput di dunia mahasiswa memang tidak terlalu membahayakan. Kebosanan yang melanda karena yang memimpin hanya orang-orang yang itu-itu saja dan tidak ada sedikit pun kejutan yang menarik dari presiden yang baru. Karena komposisi pemerintahan mereka cuma di dominasi oleh satu partai. Partai-partai kecil lainnya hanya cukup menjadi penggembira. Mungkin di UIN ini akan lebih baiknya jika UKM membuat partai sendiri untuk menanggulangi terjadinya Golput tadi. UKM bisa dijadikan sebagai poros tengah untuk memecah suara.
2. Lahirnya kembali ideologi NKK/BKK
Ideologi ini muncul saat pemerintahan orde baru soeharto. Rezim orde baru mencoba untuk menahan kekuatan dari pihak mahasiswa dengan membuat kebijakan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Kordinasi Kemahasiswaan). Mungkin masih teringat bagaimana rezim soekarno tumbang. Adalah tiada lain karena gerakan mahasiswa yang sangat revolutif dan kritis dalam menanggapi isu-isu pemerintahan. Walaupun banyak yang tidak tahu apa itu NKK/BKK, namun sebagian mahasiswa telah teracuni dengan ideologi ini. Rezim orde baru meracuni mahasiswa agar mahasiswa itu tidak perlu tahu permasalahan bangsa. Mahasiswa itu tugasnya hanya belajar saja. Mereka akhirnya dicetak sebagai mahasiswa yang nurut kepada bangsa. Sebenarnya mahasiswa pada pada zaman orde baru, kampus memang diusahakan untuk mencetak kader bangsa yang tidak mengerti kehidupan bangsa ini. Karena mereka telah diplot untuk menjadi budak pembangunan rezim orde baru. Maka kenapa ayah atau ibu kita menyuruh kita untuk menjadi seorang insinyur, dokter, guru, pilot, ataupun tentara. Dalam pikiran mereka adalah bagaimana aku hidup. Dan akhirnya, mahasiswa menjadi apa yang diinginkan oleh rezim orde baru. Namun mereka masih belum paham.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda