Skip to main content

Wanita

Kalau ingin melihat syurga dunia lihatlah wanita sholihah
Kalau ingin melihat neraka dunia lihatlah juga wanita yang memamerkan lekukan-lekukan tubuhnya, wanita-wanita yang durhaka kepada orang tua, wanita-wanita yang tidak patuh kepada suaminya yang sholih, wanita-wanita yang jauh dari al-Quran....

kawan-kawan sekalian,,,
itulah perempuan, sejatinya mereka ini bukanlah fitnah dunia, mereka adalah hiasan dunia ini. "Zuyyina linnasi hubbusy Syahawati minannisaa' wal banina wal qanathiril muqantharati minadz dzahabi wal fidzoti.... " Dijadikan indah pada pandangan manusia kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,.... Itulah sejatinya bahwa manusia manapun pasti merasa tertarik kepada wanita, itu fithrahnya kawan... 

Makanya kemudian, sungguh beruntung orang-orang yang mampu menjaga wanita... Orang tua yang mampu menjaga anak perempuannya hingga ia menjadi wanita yang sholihah adalah ganjarannya syurga [dikutip dari suatu hadits, namun lupa haditsnya...tapi memang ada], Suami yang mampu menjaga izzah istrinya, maka bukan hanya syurga yg didapat, tetapi keharmonisan keluarga [emang bener ya ?? soalnya belum berkeluarga ^^]...

Kawan-kawan sekalian....
Kita juga tahu bahwa wanita tidak bisa disalahkan 100% yang menyebabkan kaum laki-laki masuk neraka, kita harus tahu bahwa wanita itu terbuat dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Maka kalau wanita bersama laki-lakinya/suami masuk neraka mungkin bisa jadi laki-lakinya tidak bisa membuat tulang itu lurus....

Bahagiakanlah Orang Tua mu dengan Engkau menjadi wanita yang Sholihah. Ini ada sedikit cerita dari Ummu Salamah dari Ath-Thabrany...

Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya
di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Diriwayatkan dalam hadits marfu,oleh Ibnu Mubarak dari Rusydin dari Ibnu An’am dari Hibban bin Abi Jablah,dia berkata: ‘sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga akan lebih baik dari bidadari karena amalnya di dunia”.


Mungkin itu dulu aja,,, Ini tulisan pertama kali saya yang menulis tentang wanita [daripada ga nulis, mending nulis aja, waktu keluar idenya yang ada muncul 'wanita' ],,,Dengan segala keunikan wanita i just say :: "Selamat,,, Allah sudah menjamin Syurga bagi Wanita yang Sholihah bahkan bidadari pun cemburu kepadanya dan Celakalah,,,Allah sudah menjamin Neraka bagi Wanita yang "

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama

Prinsip 3 # Seri Ushul 'Isyrin

"Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di dalam hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia bisa juga dianggap sebagai dalil dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya" Ustadz Hasan al-Banna dalam pasal ini seolah mengatakan kepada kita bahwa kesempurnaan islam kita dengan berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah mempunyai efek samping yaitu Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah). Jadi Iman yang tulus, ibadah yang benar, mujahadah adalah efek samping dari kesempurnaan islam kita dengan landasan al-Quran dan as-Sunnah. Beliau juga menambahi bahwa Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah adalah cahaya bagi orang-orang yang keislamannya sudah sempurna. Ia juga sebuah kenikmatan yang ditan

Prinsip 10 # Seri Ushul Isyrin

Ma'rifah kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan aqidah islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits shahih tentangnya serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhubungan dengannya kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa ta'wil dan ta'thil dan tidak juga memperuncing perbedaan yang terjadi diantara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana Rasulullah dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya. "Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu berasal dari Tuhan kami (Ali-Imron : 7)'" Permasalahan dalam pasal 10 ini adalah tentang penafsiran kepada ma'rifat kepada Allah. Permasalahan ini muncul ketika mulai bermunculan aliran-aliran aqidah dalam islam, mulai dari qadariyah yang sepenuhnya percaya adanya takdir Allah dan mereka percaya bahwa segala sesuatu itu skenarionya suda