Skip to main content

Prinsip 17 #Seri Ushul ‘Isyrin

“Aqidah adalah pondasi seluruh amal/aktivitas. Amalan hati lebih penting daripada amalan fisik. Namun usaha untuk menyempurnakan keduanya merupakan tuntutan syariat,meskipun kadar tuntutan masing-masing berbeda”

       Di dalam islam, aqidahlah yang menjadi penentu sah atau tidaknya amalan seseorang. Dia mendapatkan pahala atas amalan tersebut atau dia tidak mendapatkan pahala atas amalan tersebut itu juga berasal dari aqidah setiap orang. Maka dari itu, landasan aqidah ini penting jika kita ingin amalan baik kita diterima oleh Allah dan mendapatkan pahala olehNya.

         Jika kita perhatikan secara kasat mata, ini memang terlihat tidak adil bagi sebagian orang yang belum mengerti. Mungkin mereka akan menanyakan hal begini, ‘lantas bagaimana dengan orang-orang non islam seperti kristen,hindu,budha atau agama lainnya? Padahal mereka sering berbuat baik kepada kita, kan sayang jika mereka tidak mendapatkan pahala atau imbalan’. Inilah mengapa enaknya islam. Perbuatan baik kita akan dihitung Allah sebagai pahala jika amalan kita ini diridhoiNya dan sesuai dengan sunnah Nabi.

        Amalan atau perbuatan baik orang-orang Kristen itu akan tertolak, mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lelah saja. Atau mungkin simpati dari orang yang ditolongnya. Berbeda dengan islam, jika kita melakukan perbuatan baik, mungkin akan ada dua imbalan, pertama mungkin orang yang akan kita tolong akan memberikan balasan untuk kita. Kedua, mungkin juga Allah membalas amalan baik kita dengan pahalaNya.

        Amalan-amalan baik orang-orang non muslim itu nantinya akan batal dan terhapus amal mereka, tidak diterimanya amal mereka dan tidak ada balasan bagi amal mereka. Terkait dengan hapusnya amal-amal baik yang telah mereka lakukan, mungkin kita bisa membaca al-Quran di surat Ali Imron ayat 21-22: “sesungguhnya orang-orang yang kafir kapada ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, gembiralah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itulah orang-orang yang terhapus pahala atas amalan-amalan mereka di dunia dan akhirat dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong”.

        Atau terkait dengan tidak diterimanya amal mereka, Allah menjelaskan di surat al-Maidah ayat 27: “sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa”. Atau ayat yang berkenaan dengan sia-sianya amalan mereka, Allah menyebut amalan mereka bagai debu beterbangan di surat Al-Furqan ayat 23: “dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan”.

        Aqidah bukan hanya penentu diterimanya amal atau penentu sahnya sebuah saja. Akan tetapi antara aqidah dengan amal juga memiliki hubungan layaknya pohon. Aqidah adalah pohon, dan amal adalah buah yang dihasilkan dari pohon tersebut. Maka tidak jarang Allah sering menyatukan antara iman disertai dengan amal(Al Baqarah:25, An-Nahl:97, Maryam:96).

       Kemudian Hasan al-Banna melanjutkan, “amalan hati lebih penting daripada amalan fisik”. Letaknya iman atau aqidah itu ada di hati, karena pengertian iman pertama kali adalah meyakini di dalam hati kemudian mengucapkan di lisan dan dilakukan dalam perbuatan. Oleh karena itu amalan hati jauh lebih penting daripada amalan fisik.

        Benarlah apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw, “ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal darah. Jika ia, baik maka baiklah seluruh jasad. Namun jika ia rusak, rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah tersebut adalah hati”(Muttafah alaih).

        Karena amalan hati ini yang didalamnya terdapat kandungan iman, maka dengan sendirinya akan mempengaruhi amalan jasadiyah seseorang tersebut. Dari hatilah, orang itu bergerak. Innamal a’malu binniat, sesungguhnya seluruh amal itu tergantung dari niatnya. Kita mungkin akan bisa melihat seseorang yang sudah kita kenal dari tutur katanya yang sopan, lembut, dan perilaku baiknya. Itu karena semua karena pengaruh dari baiknya amalan hati.

         Termasuk dari amalan hati yang diperintahkan kepada kita adalah iman, ikhlas, tawakkal, ihsan, syukur, dan menyesali perbuatan maksiat yang telah terlanjur dilakukan, dan masih banyak lainnya. Sedangkan amalan jasad yang diperintahkan kepada kita adalah shalat, zakat, puasa, haji, dzikir, membaca al-Quran dan masih banyak lainnya.

         Tentunya kita harus berusaha untuk bisa saling menyempurnakan keduanya. Agar secara lahir dan batin ini menjadi bagus. Dan kita tidak bisa melakukan amalan jasad dulu, karena hati ini akan kosong dari amalan tersebut. Kita membaca al-Quran,misalnya tapi tidak ikhlas, atau kita shalat tapi tidak khusyu’.

         Maka dari itu, usaha untuk menyempurnakannya menjadi penting agar kita ini menjadi pribadi yang bukan hanya sholeh secara hati, tapi bisa sholeh secara jasad. Walaupun kadar antara amalan hati mungkin lebih besar ketimbang amalan jasad. Illal ladzina aamanu,wa ‘amilushsholihati wa tawashoubil haqqi wa tawaashoubish shobr.

Comments

Popular posts from this blog

Prinsip 1 # Seri Ushul 'Isyrin

"Islam adalah sistem yang menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan sumber daya alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." - pasal 1 Ushul 'Isyrin - Terlihat nampak jelas oleh kita, bahwa sesunguhnya pemikiran yang dibawa oleh Hasan al-Banna ini ketika diawal adalah memahamkan islam terlebih dahulu. Hasan al-Banna dengan berbagai intepretasinya, menegaskan bahwa sesungguhnya kehancuran islam adalah pemahaman yang lemah terhadap islam. Makanya disini beliau mengawali langkahnya dengan Syumuliyatul Islam. Kebencian orang-orang yang benci terhadap islam semakin membesar. Oleh karena itu, orang-orang yang benci terhadap islam menyeru agar orang-orang islam jauh terhadap agama...

Prinsip 5 # Seri Ushul 'Isyrin

"Pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya, tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang membawa kemaslahatan umum bisa diamalkan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring dengan perubahan situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Yang prinsip, ibadah itu diamalkan dengan kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain ibadah (adat istiadat) maka harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya." Dalam pasal yang kelima ini, Hasan al-Banna ingin mengatakan bahwa semua pendapat imam yang tidak ada teks hukumnya boleh kita amalkan jika memang itu membawa kemaslahatan ummat. Dari sini juga, semua manusia bisa menggunakan ijtihadnya masing-masing. Jadi dalam mengambil keputusan yang didalamnya tidak mengandung atau tidak ada dalil sebagai landasan hukumnya, maka kita boleh mengambil pendapat imam yang kita yakini atau kita punya ijtihad sendiri....

Prinsip 2 # Seri Ushul 'Isyrin

"Al-Quran yang mulia dan sunnah Rasul yang suci adalah tempat kembali setiap muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri) dan ta'asuf (serampangan). Selanjutnya ia memahami sunnah suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya." Pasal yang kedua ini, Ustadz Hasan al-Banna memberikan tentang landasan berpikir manusia. Memberikan landasan tentang kesempurnaan Islam. Setelah kita memahami kesempurnaan Islam, maka seyogyanya kita juga harus memahami landasan kenapa kita harus sempurna islam kita. Karena sesungguhnya, dua kitab itulah yang menjadikan Islam ini jauh lebih sempurna ketimbang agama yang lainnya. Ajarannya yang suci tidak lepas dari peran kedua kitab ini. Kitab ini juga yang menjadi wasiat Rasulullah ketika akan meninggal. Adakah yang lebih berharga daripada al-Quran dan as-Sunnah ketika rasulullah wafat ? Allah berfirman dalam surat an-Nisa : 59...