Al
qur’an telah menceritakan kisah-kisah heroik tentang anak muda yang
mempertahankan keimanannya. Nabi Ibrahim .as yang berani mendebat Raja Namrud
tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala kecil. Ashabul Kahfi yang
istiqomah dalam memegang din yang hanif berlawanan dengan raja yang
zalim. Pemuda di dalam kisah Ashabul Ukhdud, yang kematiannya mengislamkan
seluruh penduduk negeri. Tak terkecuali pemuda tampan yang visioner dan cerdas,
yaitu Nabi Yusuf .as.
Allah
menegaskan bahwa kisahnya Nabi Yusuf .as adalah sebaik-baik kisahnya anak muda,ahsanul
qashash. Banyak ibrah yang bisa diambil oleh anak-anak muda
sekarang. Kisahnya nabi yusuf adalah
kisah tentang pertualangan anak muda dalam menempuh mimpinya. Lika liku
perjalanan kehidupan Nabi Yusuf .as digambarkan dengan sangat sistematis oleh
Allah. Sangat indah dan menarik untuk terus dibaca.
Beginilah
pemuda! Allah memulai perjalanan kehidupan Nabi Yusuf .as dengan sebuah mimpi
yang besar. “Inni ra’aitu ahada ‘asyara kaukaban wasy syamsa wal qamara ra’aituhum
lii saajidin”. Kelak, mimpinya yang akan membawanya memimpin orang-orang
mesir. Seorang pemuda harus punya mimpi. Tapi bukan mimpi-mimpi yang hanya
memikirkan dirinya sendiri. Bermimpi yang mempunyai manfaat bagi orang lain.
Nabi Yusuf mengatakan bahwa didalam mimpinya, ia melihat bintang, bulan dan
matahari bersujud kepadanya. Mimpi yang membuat cemburu saudara-saudaranya yang
lain.
Beginilah
pemuda! Mimpinya itu kemudian membawa Nabi Yusuf ke dalam
penderitaan-penderitaan yang membuat seharusnya ia putus asa dalam mengejar
mimpinya. Penderitaan-penderitaan mulai dari korban kecemburuan sosial, fitnah
wanita, dan penjara dijadikan sebagai pendewasaan diri. Nabi Yusuf tidak
melihat semua onak dan duri dalam perjalanannya sebagai suatu masalah. Justru
kesabarannya yang membawa ia semakin bijak. Akhirnya dia mendapatkan apa yang
telah dia impikan, menjadi bendaharawan negara. Kebijaksanaannya dalam
mengelola keuangan negara menggagalkan negaranya yang hampir kolaps karena
krisis.
Beginilah
pemuda! Sudah seharusnya pula, seorang pemuda menghilangkan sejenak
faktor-faktor yang menghambat tercapainya sebuah mimpi. Apa itu faktornya? Ya,
nafsu. Nabi Yusuf juga tergoda ketika dipanggil oleh permaisuri kerajaan “haita
lak”, kemarilah wahai yusuf. Namun segera ditepis godaan tersebut, “Qaalaa
ma’adzallah”, sesungguhnya aku berlindung kepada Allah. Gambaran hari ini
semakin jelas daya tarik-daya tarik layaknya permaisuri memanggil. Kalau tanpa ada benteng kokoh yang didasari
keimanan yang kuat, maka seorang pemuda akan mudah terjatuh dalam nafsu haita
lak. Sudah banyak pemuda sekarang yang terlena dengan panggilan haita
lak permaisuri-permaisuri dunia.
Beginilah
pemuda! Bergaullah dengan siapapun. Menjadikan kita menjadi semakin banyak
pengalaman. Tanpa harus dicoba. Pergaulan Nabi Yusuf dengan dua orang di
penjara membuatnya dilepaskan dari penjara. Networking itu penting. Pintu-pintu
rezeki bisa jadi dari luasnya jaringan pertemanan kita. Tapi bukan hanya
pertemanan yang tidak membawa kebaikan. Nabi Yusuf juga melakukan amar
ma’ruf dengan kedua temannya di penjara.
Beginilah
pemuda! Ia harus tampil percaya diri dengan kemampuannya. Bukan bermaksud riya
atau sombong. Menampilkan sesuatu yang dimiliki adalah bekal untuk kesuksesan. Kita tidak hidup di dalam keshalehan sebuah
negara. Maka seorang pemuda yang shaleh harus tampil dengan kemampuan yang
dimilikinya. Seperti Nabi Yusuf yang mengajukan dirinya, “ij’alni ‘alaa
khazaainil ardh, inni hafidzun ‘aliim”, jadikan aku sebagai bendaharawan
negara, karena aku termasuk orang yang amanah dalam menjaga dan orang yang
cerdik pandai. Tampillah percaya diri dengan kemampuan yang miliki. Mungkin itu
adalah jalan untuk mencapai mimpi yang besar tersebut.
Beginilah
pemuda! Nabi Yusuf .as sama sekali tidak menampakkan rasa dendam terhadap
saudara-saudaranya yang telah memasukkannya ke dalam sumur. Nabi Yusuf .as
memaafkan kesalahan saudara-saudaranya. Memelihara dan memupuk persahabatan dan
hubungan darah lebih berat daripada merusak dan menghancurkannya. Menanam pohon
persahabatan adalah khas seorang pemuda. Persahabatan yang berlandaskan
kebaikan, ta’awun ‘alaal birri wat taqwa. Dalam mengarungi perjalanan
kehidupan, seorang sahabat dibutuhkan. Ia yang menguatkan kita ketika kita
capek. Ia yang memberi kita minuman ketika dahaga muncul.
Beginilah
pemuda! Karakter-karakter seorang pemuda yang tertanam didalam diri seorang
Yusuf .as, 1) seorang pemuda yang tampan, baik secara lahir maupun batinnya, 2)
bermimpi besar, 3) yang menjadikan perjalanan hidup sebagai proses pendewasaan
dirinya, 4) sabar dan bijak, 5) tidak terlena dengan permaisuri-permaisuri
dunia, 6) mempunyai jaringan yang luas, 7) tampil percaya diri dengan kemampuan
yang dimilikinya, 8) memaafkan kawan maupun lawan dan tidak mempunyai dendam.
Beginilah
pemuda! Diantara 7 golongan yang dinaungi oleh Allah, ada 3 golongan yang
semuanya dimiliki oleh seorang pemuda, yaitu 1) pemuda yang tertaut hatinya
dengan masjid, 2) dua orang pemuda yang bersahabat saling mencintai karena Allah
dan berpisah karena Allah 3) seorang pemuda yang menolak untuk diajak mesum
oleh seorang wanita karena takut dilihat Allah. Artinya, hampir setengah
golongan dari 7 golongan yang dinaungi Allah diisi oleh orang-orang yang
berkarakter pemuda.
Maka, jadilah kalian,
kita... menjadi seorang pemuda dengan 8 karakter diatas sehingga kita bisa
mendapatkan naungan dari Allah di hari kiamat kelak.
Comments
Post a Comment
thank's for your comentar,bro !!!