Pernahkah diantara kita yang
kehilangan saudara, anak atau orang tua yang kita cintai?
Atau harta benda yang sudah
capek-capek kita kumpulkan atau bisnis yang sudah kita rintis dan sukses
tiba-tiba hilang dan hancur?
Pernahkah diantara kita
mendapatkan permasalahan hidup yang begitu pelik sehingga kita berputus asa?
Pernahkah diantara kita yang
berharap senantiasa berharap agar dikarunia seorang anak yang menyejukkan mata?
Siapakah diantara kita yang
pernah mendapatkan masalah hidup seperti itu? Pernahkah kita mengambil
ibroh/pelajaran dari kisahnya Nabi Ayub? Pernahkah kita mengambil ibroh dari
kisahnya Nabi Yunus/Dzun Nuun? Pernahkah kita mengambil ibroh dari kisahnya
Nabi Zakaria?
Mereka adalah para nabi dan
orang-orang sholeh yang mendapatkan ujian begitu beratnya, bahkan mungkin lebih
berat daripada kita. Tak pernah ada ujian hidup manusia melebihi beratnya ujian
para nabi dan rasul.
Sebelum kita mengambil ibroh
dari para nabi yang diuji sangat berat, marilah kita dengarkan lantunan ayat
suci al Qur’an surat 21 ayat 83-90.
Nabi ayyub, a.s dulunya
adalah nabi yang kaya, keturunannya banyak dan sholeh. Kemudian Allah menguji
nabi ayyub kehilangan anak-anaknya, harta bendanya ludes dan tak bersisa, dan
Allah berikan penyakit kulit yang tidak pernah diderita seorangpun sebelumnya. Tapi
hebatnya nabi Ayyub tak pernah menyurutkan ia untuk terus beribadah. Sampai dikemudian
waktu, penyakitnya mengganggu beliau untuk beribadah. Kemudian beliau berdoa, “Robbi
inni massaniya adh-dhuuru wa anta arhamurrahimin”. Ya Allah Yang Paling
Maha Penyayang, sungguh aku telah ditimpa kesusahan yang sangat sehingga
mengganggu aku untuk beribadah kepadamu.
Ingat! Nabi ayyub tidak
pernah berdoa untuk dikembalikan anak-anaknya, dan harta bendanya. Nabi ayyub
hanya berdoa kalau beliau ditimpa kesusahan yang sangat sehingga mengganggu
kekhusu’an dalam beribadah kepada Allah.
Fastajabnaa lahuu, dilafadz tersebut Allah
menggunakan kata “fa” sebagai kata sambung untuk mengambulkan doa nabi
Ayyub. Ketika Allah menggunakan kata “fa” dalam kalimat fastajabna
lahu, maka Allah langsung mengabulkan doa nabi Ayyub saat itu juga, detik
itu juga. Tidak ada jeda. Allah langsung kabulkan doa nabi Ayyub. Dikembalikanlah
anak-anaknya dan harta bendanya dua kali lipat.
Karena apa doanya nabi Ayyub
bisa langsung terjawab? Jawabannya terletak diakhir tema ayat ini.
“إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا
رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ”
Inilah kunci menghilangkan
permasalahan hidup kita. Semua kisahnya nabi Ayyub, nabi Zakaria, dan nabi
Yunus oleh Allah dikabulkan langsung tanpa ada jeda waktu, fastajabnaa lahuu.
Jadi kalau ingin doa kita segera diijabah sama Allah, berarti kita harus
bersegera ketika dipanggil Allah. Dimana ada kebaikan, segera kita ambil. Supaya
Allah juga segera mengambil masalah kita dari hidup kita.
Kemudian jangan pernah
berputus asa dalam berdoa baik dengan khauf dan raja’,
harap-harap cemas. Dan terakhir adalah harus fokus, khusu’. Khusu’ dalam
berbuat baik. Fokus dalam kebaikan. Jika ketiganya mampu untuk diistiqomahkan,
maka ketika kita ada masalah dan berdoa kepada Allah, fastajabnaa lahuu.
Allah pasti segera mengijabah doa kita, Allah pasti segera mengambil masalah
dari hidup kita dan memberikan solusinya dua kali lipat lebih banyak.
😭masss semoga bs ketemu kamu di syurgaaaaa
ReplyDeleteAamiin.... Saif dituntun Allah mempersiapkan untuk memberikan penawar kesedihan bagi semua atas kepergiannya...
DeleteOrang baik yang berada di keluarga baik ...
Mas Saif sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Saya menjadi saksi.
ReplyDeleteInsyaAlloh mas Saif syahid.